Senin, Desember 30, 2013

Saya Udah Sarjana...


27 November 2013

Siang menjelang sore, pukul 14. 30 WIB merupakan hari bersejarah bagi saya. Engkau tahu bagaimana perasaan saya ketika  penguji itu bilang “Suadara Anton Anda dinyatakan lulus!”. Yang artinya saya telah menjadi seorang sarjana. Sulit saya menggambarkan perasaan saya saat itu. Yang pasti saya sangat senang sekali. Mata saya sepertinya sudah berkaca-kaca meskipun sedikit. Jika bukan karena malu dilihat orang, mungkin saya akan menangis. Agak aneh memang. Ekspresi bahagia yang “teralu” malah bikin kedua bola mata berkaca-kaca. Terkadang batas antara bahagia dan sedih itu tipis sekali bahkan tak bisa dibatasi. Ya, saya sekarang sudah sarjana.

Membangun Peradaban Dengan Tradisi Ngaret?



Saya kesal sama orang yang ngaret saat mengadakan pertemuan. Emosi saya selalu bergolak saya jadi korban dari satu atau beberapa orang yang suka ngaret. Apalagi sang pelaku ngaret adalah seseorang yang ‘katanya’ aktifis dakwah. Kepingin rasanya saya marah-marah, mukul-mukul orang yang seperti itu. Ada saja alasannya jika ditanya mengapa harus ngaret. Sebagai sesama manusia saya pasti memaklumi jika dalam keadaan tertentu seseorang harus ngaret. Misal: ban bocor, hujan, sakit, atau ada panggilan mendadak yang sangat urgen yang penting alasannya jelas dan rasional. Jika demikian, saya pun pasti bisa memaklumi. Tapi jika ngaret lebih disebabkan karena kelalaian, kemalasan atau hal-hal yang tidak substansi, saya tidak bisa membiarkannya. Saya selalu ingin menceramahinya.