Suatu hari ada seorang pemuda yang menantang seorang Ustadz untuk berdebat menganai masalah takdir. Pemuda yang kebetulan lulusan sebuah Perguruan Tinggi Negeri ini ingin mencoba kemampuan logikanya kepada Sang Ustadz.
Lalu datanglah Si Pemuda ini dengan gagahnya serta amat yakin akan mampu mematahkan argumen-argumen Sang Ustadz. Kemudian sampailah ia di rumah Si Ustadz dan kemudian Si Ustadzpun mempersilahkan kepada Si Pemuda untuk duduk dan menanyalan apa yang bisa di bantu.
Kemudian mulailah Si Pemuda ini menggiring Sang Ustadz berdiskusi mengenai hakikat takdir. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang agak “nakal” maka terlontarlah dari mulut Si Pemuda:
Pemuda: Ustad, apakah Tuhan itu ada dan mampu menentukan takdir saya? Saya rasa nasib saya ya karena hasil perbuatan saya sendiri dan pencapaian-pencapaian yang saya dapatkan kerena memang hasil kerja keras saya sendiri. Saya tidak percaya adanya Surga dan Neraka. Neraka itukan katanya didalamnya banyak api yang berkobar dan menyala sedangkan jin diciptakan dari api J trus klo dimasukin neraka, ya mereka gak bakal ngerasain sakit donk. Bukan begitu Ustad???
Mendengar pertanyaan – pertanyaan nyeleneh itu Sang Ustad tidak langsung menjawab. Tiba-tiba Sang Ustad sedikit mendekat dan langsung menampar pipi Si Pemuda hingga wajahnya berubah menjadi sedikit merah. Dan Si Pemuda pun mengaduh kesakitan.
Pemuda : Wah... Pak Ustad Kok Nampar???
Sang Ustadz: Nah barusan itu Takdir, kamu nggak menduga tho???, wajah kamu yang Tampan itu kan dibungkus dengan daging, dan telapak tangan saya juga di bungkus daging, tapi sakit tho daging ketemu daging???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar