Pada
suatu hari ketika senja, saya melihat sepasang merpati sedang asyik
bercengkrama diatas ranting pohon kering. Mereka saling berkejar-kejaran
kesana-kemari hingga akhirnya berkumpul pada ranting yang sama. Mereka saling
mematuk wajah satu dengan yang lainnya. Entah, apakah bisa dimaknai saling
berciumankah? mungkinkah kita akan memaknai perilaku itu sebagai ungkapan kemesraan
atau cinta?. Saya kira kita sepakat bahwa perilaku itu hanyalah insting hewani
belaka, bukan perilaku karena didasari cinta.
Pada kesempatan lain saya juga pernah menemukan sepasang laki-laki
dan perempuan juga sedang asyik bercengkrama. Begitu dekat begitu erat. Tangan sang
laki-laki menggenggam tangan sang perempuan. Dan ternyata mereka adalah
sepasang suami istri. Tidak hanya itu, saya juga sering menyaksikan sepasang
lelaki dan perempuan begitu dekat begitu erat. Mereka adalah “sepasang kekasih”.
Saya tahu, karena lingkungan sekitar telah men-cap mereka adalah ‘sepasang
kekasih”. Tentu dalam kasus yang kedua ini kita akan lebih pantas mengatakan memang
ada unsur cinta bukan isting. Meskipun belum diketahui pada tingkatan cinta
yang bagaimana. Apakah “kemesraan” itu berdasarkan “cinta syahwat” atau bisa jadi
lebih tinggi tingkatannya dari itu.
Tidak mungkin perilaku “kemesraan hewan” pada peristiwa pertama akan
kita sebut sebagai cinta. Tetapi masih berpeluang mungkin pada kasus yang kedua
yakni kasus suami-istri dan “sepasang kekasih” tersebut. Walaupun banyak kasus “rekayasa
cinta” terjadi di zaman sekarang.
Setiap makhluk mungkin telah diwarisi rasa cinta oleh Tuhan. Hanya
saja kita tidak tahu bahasa mereka. Sehingga atas kedidaktahuan itu seakan-akan
hanya manusia-lah yang mewarisi perasaan cinta. Dan manusia mengklaim cinta
hanya milik mereka.
Apa itu
cinta? Definisi Wikipedia mengatakan bahwa cinta adalah suatu
perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa
dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan
semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan
di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta
dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu.
Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
- Perasaan terhadap keluarga
- Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
- Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
- Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
- Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
- Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
- Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
- Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
- Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme
Meskipun menurut saya ada satu yang
tidak disebutkan secara jelas beberapa ungkapan cinta seperti dalam salah satu
ungkapan Wikipedia yang mengatakan ungkapan cinta merupakan “Perasaan terhadap
sebuah konsep tertentu” nah ini konsep tertentu ini sejatinya masih menjadi
tanda tanya terlebih ungkapan tersebut meminggirkan aspek Tuhan.
Meskipun definisi itu tidak
menyebukan Tuhan, tetapi bias…………..nanti lanjut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar