Jumat, April 28, 2017

Aku Sedih, Mereka Merokok Di samping Anakku...



“Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin”

“Merokok membunuhmu!



Peringatan-peringatan tersebut tentu tidak asing bagi kita. Bahkan mungkin kita sudah hafal di luar kepala. Apalagi saat ini sudah berlaku aturan-aturan khusus agar rokok tidak gampang tersosialisasikan secara mudah. Misalnya; dalam pengiklanannya harus malam hari, rokok termasuk benda yang kena sensor oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan bungkus rokok harus diberi gambar “mengerikan”.


Akan tetapi, faktanya penggemar rokok tetap eksis di dunia perhisapan. Padahal secara medis sudah dibeberkan secara gamblang dampak negatif dari merokok. Bukti korbannya pun sudah banyak dan bisa dilihat dengan mata telanjang. Inilah fenomena dalam peradaban manusia. Keburukan yang sudah dinampakkan sedemikian jelaspun masih saja ada pengikutnya. Apakah yang tidak merokok itu pun dijamin akan masuk surga? belum tentu juga. Jadi bagi yang tidak merokok dimohon tidak merasa tinggi hati terlabih dahulu.

Disini saya tidak akan marah-marah kepada siapapun. Hanya berusaha mengetuk pintu hati bagi siapapun yang membacanya. Terutama kepada para ahli hisap.

Wahai para ahli hisap! Bukan bermaksud Aku merusak kebahagiaan Anda. Tapi setiap asap yang Anda telan bisa merusak seluruh organ tubuh. Rasa sakitnya bisa jadi datang bukan hari ini. Namun pasti ia akan datang dikemudian hari. Tanpa merokok pun tubuh kita akan rapuh dengan sendirinya. Tegakah Anda mempercepat kerapuhan tubuh Anda sendiri?.

Tentu Anda tidak ingin melihat Anak dan Istri Anda menangis lantaran mengurus Anda yang sering sakit-sakitan di masa yang akan datang.

Mungkin saja saat ini Anda akan berdalih, dengan merokok badan Anda merasa kuat, sehat-sehat saja. Namun secara medis fisik Anda tidak punya alasan lagi. Asap rokok adalah sumber penyakit!.

Aku pun yakin Anda adalah orang yang sangat penyayang kepada keluarga. Tidak sampai hati meracuni orang-orang terdekat Anda dengan asap rokok itu. Mungkin saat itu Anda lupa jika merokok itu dapat merusak kesehatan. Meski Anda tahu secara medis tidak sehat. Aku maklumi saat itu Anda sedang lupa. Tapi jujur saja saat Anda merokok disamping anakku, Aku pun tidak sampai hati membiarkan asap rokok itu secara perlahan-lahan masuk ke kerongkongan Anakku.

Aku tidak tega melihat ia kesulitan bernafas disampingmu. Aku tidak sampai hati membiarkan paru-paru anakku yang masih bersih itu kotor lantaran asap rokokmu. Tapi, apa daya aku tidak ingin merusak kebahagiaanmu dan hubungan kita. Lebih baik aku pergi menghindar daripada bersitegang denganmu. Semoga catatan ini menggugah perasaanmu.

Pebelan I, 27 April 2017

Tidak ada komentar: