Iapun menangis tersedu-sedu
ditengah malam yang sunyi. Suara jangkrik masih terdengar bersahutan. Tangisan
itu seketika memcah kesunyian. Para sahabatnya lalu menghampiri dengan perasaan
bertanya-tanya, ada apa gerangan sehingga membuatnya menangis. Baru kali ini
para sahabatnya melihat sosok yang kesehariannya begitu kharismatik dan jarang
menangis itu ternyata bisa menangis. Merekapun saling memandang satu sama
lainnya. Pemuda itu masih saja terlihat murung. Terlihat para sahabatnya
menatap dengan tatapan penuh keanehan. Wajahnya pemuda itu terlihat begitu
basah oleh keringat. Kedua matanya terlihat sendu diliputi aura kecemasan dan
ketakutan. Pemuda itupun mengangkat wajahnya. Ia pandangi wajah
sahabat-sahabatnya yang sejak tadi berada disisinya. Ia gerak-gerakan jarinya,
ia meraih tembok yang berada disampingnya, ia pegang wajahnya
menampar-nampar ringan pipi kanan dan pipi kirinya. Batinnya mengatakan
“Aku masih hidup”.
“Ada apa boss? “ Salah seorang
sahabatnya bertanya kepada bos yang diseganinya itu. Pemuda kharismatik ini
seketika memeluk sahabatnya itu dengan erat. Pelukan itu disambut dengan
segenap hormat. Para sahabat yang lainpun semakin terbawa keadaan. Mereka
semakin bertanya-tanya. Tetapi karena khawatir akan merusak suasana akhirnya
mereka hanya menyaksikan saja adegan yang mengharukan sekaligus misteri itu.
Setelah hatinya mulai tenang,
pemuda itupun melepaskan pelukannya dan terlihat siap untuk bercerita kepada
para sahabatnya tentang apa yang ia rasakan hingga membuatnya menangis.
“Barusan Gua Mimpi serem banget
bro!, gua mimpi kecelakaan, nabrak tembok, motor gede gua ancur dan gua lihat
diri gua sendiri dalam keadaan parah bgt, muka gua sampe banjir darah, kayaknya
dimimpi itu gua udah mati”
Para sahabatnya yang lain begitu
fokus mendengarkan cerita bosnya yang kharismatik ini. Sejenak suasana hening.
Mereka telihat termenung. Entah apa yang sedang apa dibalik kepala mereka
masing-masing. Tentang “kematiankah”?
“Hei bro nih di kaki gua banyak
bekas luka jatoh dari motor. Udah berapa tahun kita naek motor gak pernah
jatohkan, tapi malam ini gua mimpi jatoh, mati pula! ”
“Udah bos mimpi gtu aja
dipikirin… itu cuma pikiran bos aja “
“Tetapi lu liat sendirikan gua
mpe nangis begini, pas bagun tidur dada gua masih nyesek, gua takut banget
bro.. emang pas kita naek motor serasa kita gak bakalan kenapa-napa. Tapi klo
ampe terjadi kaya dimimpi gua gimana bro? iiiihhh…”
Sontak para sahabatnya masih
berfikir keras. Mungkin ada benarnya apa yang dikatakan bosnya. “Ya, mati… klo
seandainya mati bagaimana?” To be Continued…
Cerita diatas hanyalah sebuah
ilustrasi seorang ketua Gang Motor yang menagis ditengah malam karena ia
bermimpi kecelakaan dan ia melihat dirinya dalam mimpinya itu tewas seketika.
Mungkin itu hanyalah sebatas mimpi. Sebagian orang mengatakan “mimpi itu hanya
bunga tidur”. Tetapi bisa jadi mimpi-mimpi kita adalah manifestasi terdalam
pikiran kita. Mungkin kitapun pernah mengalami mimpi buruk seperti yang dialami
sosok pemuda pada cerita diatas walaupun keadaanya berbeda-beda. Dalam dunia
nyata mungkin terlintas pikiran serupa seperti kematian dan semacamnya. Hanya
karena sering tidak diabaikan lintasan hati itu tertutupi oleh segala
“keangkuhan” seolah-olah kitalah yang paling berkuasa atas diri ini. Padahal
sesungguhnya tidak sama sekali. Si Pemuda yang didunia nyata bisa dikatakan
“keras” tetapi bisa berubah menjadi benar-benar ketakutan. Seandainya
mati lalu bagaimana? Dan lewat mimpi pikiran-pikiran yang selama ini tertutupi
“keangkuhan” dan terlupakan itu muncul dengan bebas dalam imajinasinya. Itu
hanya sekedar mimpi tetapi telah membuat seseorang begitu ketakutan.
Semoga kita bisa mengambil
hikmah dari setiap kejadian yang ada disekita kita. Mungkin ada yang mengatakan
bagaimana bisa cerita yang dibuat-buat ini bisa menjadi dasar untuk menasehati?
Jawabannya adalah “terserah anda”. ^^
Semarang, 14
Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar