Suatu ketika saya pernah mengikuti sebuah forum
pelatihan yang diadakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI) Daerah Semarang.
Materi yang disampaikan waktu itu mengenai sekitar membangun Jawa Tengah.
Alahamdulillah Wakil Gubernur Jawa Tengah Bu Rustriningsih berkesempatan hadir
dan berbagi ilmunya kepada kami semua. Banyak sekali informasi
pengalaman-pengalaman aktifisme Bu Rustri saat menjadi mahasiswa hingga
akhirnya sampai mengantarkan beliau menjadi seorang wakil gubernur Jawa Tengah.
Ya, bagiku mendengar setiap pengalaman hidup orang lain adalah sesuatu yang
berharga didengar, apalagi pengalaman tersebut berasal dari orang-orang yang
memiliki pengaruh bagi sekitarnya.
Tetapi dalam catatan sederhana ini saya ingin sharing
mengenai sebuah video inspiratif yang diberikan Bu Rustri saat detik-detik
beliau menyampaikan materi. Kami dipertontonkan sikap seorang ayah dalam
memberikan pendidikan kepada seorang anak perempuannya. Dari visual
diperlihatkan bahwa mereka adalah keluarga yang berada. Namun yang unik, sang
ayah senang mengajak anak perempuannya jalan-jalan memperhatikan lingkungan
disekitarnya. Seorang ayah yang tidak banyak bicara tetapi begitu ramah dalam
memperlakukan putrinya.
Sang ayah mengajak putri kecilnya memperhatikan
sudut-sudut kota, jalan, menunjukan kehidupan sehari-hari masyarakat lain
disekelilingnya. Hingga pada suatu saat sang ayah memperlihatkan seorang pemuda
disebuah desa terpencil dengan sigapnya mempersiapkan air untuk mandi ayahnya
yang telah renta dan tak mampu berjalan. Se-ember demi seember air diisinya
hingga bak terisi penuh. Setelah itu dengan perlakuan yang ramah sang pemuda
menggendong ayahnya yang renta dan mendudukannya disebuah kursi dekat bak air.
Kemudia satu persatu ia melepas pakaian serta memandikannya, membersihkan kedua
kaki ayahnya yang terlihat keriput itu. Menggosok-gosok punggung sang ayah
hingga bersih. Setelah bersih sang pemuda mengeringkannya tubuh ayahnya dengan handuk. Sang
putri terkesima melihat bakti pemuda tersebut. Ia pandangi terus pemuda dan
ayahnya yang renta hingga sampai dimuka pintu rumahnya yang sederhana. Iapun
lalu menghela nafas tanda kagum dengan perlakukan pemuda terhadap ayahnya.
Dalam ketermenungannya sang ayah memecah lamunanya lalu memegang punggung
putrinya sambil tersenyum indah. Putri kecil itu dengan serta-merta langsung
memeluk ayah yang selama ini begitu sayang kepadanya.
Semarang, 29 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar