Jumat, Januari 04, 2013

Kemungkinan Style Hantu di Masa Depan


Ada lelucon menarik yang mungkin sudah bukan baru lagi. Lelucon itu menyangkut persoalan tentang mengapa visual hantu disetiap negara berbeda-beda. Di negara maju biasanya hantu-hantu divisualisasikan dengan kostum yang rapi dan modis. Jika hantunya berjenis kelamin laki-laki biasanya mereka divisualisasikan mengenakan jubah, jas, dasi, dan sepatu. Sedangkan jika hantunya berjenis kelamin perempuan biasanya divisualisasikan mengenakan blues atau pakaian-pakaian yang serba lux.

Biasanya hantu-hantu negara maju tersebut bertempat tinggal di gedung-gedung megah dan tinggi seperti kastil/istana. Sedangkan hantu-hantu dinegara berkembang biasanya divisualisasikan dengan kostum memprihatinkan seperti hanya oblongan berlapis kain kafan (kuntilanak), terikat kaki dan tangannya (pocong), hanya mengenakan kolor (kolor ijo), bahkan ada juga yang divisualisasikan tidak pake baju seperti genderuwo, wewegombel, dan tuyul. Entahlah valid atau tidak visualisasi itu, yang pasti visualisasi seperti itu yang sering ditampakkan dalam film-film atau sinetron. Bisa jadi visualisasi itu bersumber dari saksi-saksi mata yang pernah melihat penduduk-penduduk ghaib itu dan diyakini kebenarannya. Selain itu biasanya hantu-hantu di negara berkembang bertempat tinggal ditempat-tempat yang termarjinalkan seperti dikolong jembatan, di hutan-hutan, dirumah, di trowongan, di rumah-rumah tua yang tidak berpenghuni. 
Visual Hantu di Masa Depan???
            Unik memang hantu-hantu di Indonesia. Bisa jadi visualisasi tersebut adalah penggambaran konteks atau jiwa zamannya, atau istilah kerennya adalah penggambaran sosiokultural masyarakat pada suatu kondisi dan tempat dan waktu tertentu. Ada lelucon menarik yang mengatakan bahwa hantu-hantu tersebut juga terbawa keadaan.  Sebab di negara berkembang kebanyakan masyarakatnya belum sejahtra alias miskin, sehingga hantu-nya juga ikut-ikutan miskin. Singkat kata, hantu-hantu di Indonesia  bisa menjadi representasi (perwakilan) suatu perekonomian suatu bangsa. Kok bisa? Ya bisa saja mengapa tidak bisa, sah-sah saja saya berspekulasi. Itu baru satu aspek saja, belum aspek fashion dan tempat tinggal. Bisa jadi banyak aspek-aspek lain yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menjelaskan kondisi suatu negara serta masyarakat seperti bahasa atau percakapan. Bukankah hantu itu pandai menyamar?
            Oleh sebab itu bisa jadi dimasa yang akan datang, 10 atau 20 tahun kedepan seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat yang semakin bebas, hantu-hantu juga akan mengikuti gaya hidup masyarakat. Bisa jadi saat ini atau juga kedepannya visualisasi hantu tidak lagi sebagaimana yang saya gambarkan sebelumnya atau tidak lagi seperti yang digambarkan dalam film dan sinetron yang lazim dipertontonkan dilayar kaca. Hantu-hantu dimasa yang akan dating akan semakin trendy. Jika kebetulan hantu itu menyerupai manusia yang berjenis kelamin laki-laki, bisa jadi nanti visualisasinya berambut ala mohak plus cat warna, pensilan, antingan, tattoo-an, dll. Begitu pula hantu yang berjenis kelamin perempuan bisa jadi nanti hantu tersebut akan mengenakan hotpan, celana pendek diatas dengkul, berambut lurus reebonding plus cat warna. Bisa jadi juga hantu-hantu itu akan menyerupai Boyband atau Girlband yang semakin marak saat ini. Tidak hanya fashion saja, bisa jadi hantu-hantu tersebut juga akan meniru gaya bicara ala chibi atau alay cius miapah. Bukankah demikian kawan-kawan?


Just Kidding before sleeping, hehehe
From Pengamat Amatiran

Semarang, 3 Januari 2013

           

Tidak ada komentar: