Selasa, Mei 28, 2013

Pelangi di DPU DT Part 2



DIMAS AGUNG SAPUTRA


Dimas Agung Saputra. Nama yang mirip dengan nama saya. Klo Jenengan namanya orisinil tapi klo nama saya “saputra” nya masih butuh perjuangan agar bisa diorisinilkan. Banyak sekali kesan yang ane rasakan bersama Jenengan. Dan ternyata sebelum kita berkumpul di DPU DT sebagai personel BesMan, ane dan Jenengan pernah ketemu dalam forum kepanduan. Mungkin Jenengan juga waktu itu merasakan nikmatnya tidur diatas pohon pinus dengan belaian dinginnya angin malam. Meskipun saat itu ane masih belum terlalu mengenal wajah tampan Jenengan.
Kesan pertama saya dengan Jenengan sangat luar biasa. Dimata ane Jenengan adalah seorang aktifis dan penggerak yang militan di kampus. Dan ternyata Jenengan memang seorang Mas’ul UKKI (Rohisnya Kampus IKIP PGRI Semarang). Dari situ ane “tercambuk” bahwa ane harus sering belajar dari Jenengan. Dan akhirnya memang kita sering berdiskusi seputar kampus. Jenengan banyak memberi motivasi keIslaman kepada saya. Ketika waktu itu saya sedang “galau” dalam mengambil sebuah keputusan, Jenengan hadir memberikan pencerahan kepada ane. Menceritakan kisah-kisah sahabat Rosul dan orang-orang yang loyal kepada dakwah. Jazakumullah khairan katsiran atas segala masukannya.
Dan kartu 3 (Three) Jenengan sangat bermanfaat dan alhamdulillah cukup membantu ane dalam beraktifitas seperti memberi jarkoman, SMS tausiyah dan lain-lain. Semoga semua itu menjadi catatan kebaikan bagi Jenengan yang nantinya memperberat timbangan kebaikan di Yaumul Mizan kelak. Amiin
            Nasehat ane kepada Jenengan, tetep istiqomah di jalan dakwah prend. Hadapi saja segala rintangan yang ada didepan. Allah akan selalu memberikan pertolongan bagi hamba-hamba-Nya yang membela agama-Nya. Ane ingin membacakan salah satu ayat dalam surat An-Nasr: 1-3 yang berbunyi:

…Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhan-Mu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh Dia Maha Penerima Taubat…

Semoga jalinan ukhuwah ini akan selalu terjaga hingga hembusan nafas terakhir dan Allah senantiasa “memelihara” keimanan kita. Tetap istiqomah, jangan pernah menyerah!. Cemunguuudth Eaaa!

Dalam kamar Wisma Zaid bin Tsabit,
11 Maret 2012
Anton





ABU HANAFI SIREGAR

Sebenarnya saya sudah menaru kesan dengan Jenengan ketika tes Mikroteaching Oprek BesMan 2011. Kebetulan saya satu kelompok dengan Jenengan. Saya ingat waktu itu pengujinya adalah Pak Dian. Untungnya saya tes terlebih dahulu. Seandainya saya tesnya setelah Jenengan, mungkin mental saya langsung drop. Jenengan waktu itu menyampaikan materi  begitu fasih dengan retorika yang cukup baik menurut saya. Hingga sampai dalam hati saya berkata “Ini seperti Ustad beneran” Itulah kesan pertama saya yang sedikit banyaknya memberi input positif bagi saya agar terus-menerus belajar dari Jenengan.
Kemudian kesan yang kedua ketika di Bandung kita bersama-sama mencari tukang cukur rambut yang hampir semuanya tutup. Laksana Bunda Nabi Ismail, Sarah, kita ”berlari-lari kecil” monda-mandir mencari tukang cukur. Rasa malu pun sepertinya sudah kita tidak hiraukan lagi. Walaupun tatapan-tatapan keheranan orang-orang disekitar jalan Pesantren Daarut Tauhid selalu tertuju kepada sikap kita. Tapi usaha kita untuk mencari tukang cukur akhirnya membuahkan hasil. Sebenarnya bukan tukang cukur, tapi ojek disekitar jalan yang kita sulap jadi tukang cukur dadakan.  Dan alhamdulilah hasil cukurannya  itu cukup memuaskan. Salut kepada bakat terpendam sang tukang ojek yang telah mencukur rambut kita  berdua.
Kesan yang ke-tiga. Suara Jenengan cukup merdu dan begitu fasih ketika melantukan ayat-ayat suci Al-Quran baik ketika akan memulai koordinasi maupun pada saat jadi Qori “permanen” dalam even-even DPU DT. Sehingga benar-benar saya jadikan referensi bagi bacaan Alquran saya yang masih terbata-bata. Syukron Jazakumullah atas semuanya. Dan Jenengan juga cukup humoris dan controversial disaat menyampaikan pikiran-pikiran saat koordinasi rutin berlangsung
Kesan yang ke-empat pernah suatu hari saya diajak Jenengan Ke Johar untuk “menganalisis pasar”. Saya ikut-ikut aja. Akhirnya beberapa pedagang berhasil kita survey. Nah disitu saya berfikir…ckckck ki orang jiwa bisnisnya jalan banget. Nah dari situ juga akhirnya saya tahu bahwa di lantai dua pasar Johar ada penjual buku-buku murah. Thanks Bro!
Nasehat saya kepada Jenengan, tetep semnagat  kawan, jangan pernah menyerah. Ayo kita tunjukan kepada dunia bahwa kita terlahir sebagai pemenang!
jo lali klo jadi pengusaha sukses jangan lupakan kawanmu ini. Btw cita-cita Jenengan  mau jadi Ustad apa mau jadi pebisnis sih? Apa Kolaborasi? Hehehe.






Dalam kamar Wisma Zaid bin Tsabit,
11 Maret 2012
Anton

ZAINUDIN

Sejak saya melihat Jenengan, Jenengan sepertinya punya potensi sebagai seorang yang ahli analisis pasar. Jenengan juga merupakan sosok yang pengertian. Sebagai sosok yang saya anggap jago “menganalisis” dan memecahkan masalah, masukan-masukan jenengan saat koordinasi cukup menjadi pertimbangan. Dari situ saya memperoleh masukan yang positif dari Jenengan.
Kemudian Jenengan merupakan sosok yang pengertian. Yang saya tahu Basik Jenengan adalah pesantren ( PESMA : Pesantren Mahasiswa) sedangkan saya hanyalah mahasiswa umum (Ammah), kemudian setelah saya tahu jenengan juga pernah menjadi orang “pergerakan” dalam salah satu organisasi ekstra kampus yang berbeda mungkin secara manhaj dengan organisasi ekstra yang saya ikuti. Jenengan adalah sosok sahabat yang baik dan cukup moderat. Nah disitulah saya belajar banyak dari sikap Jenengan. Jenengan tidak seperti teman-teman saya yang lain dikampus yang kebetulan secara organisasi ekstra berbeda. Di DPU DT sekat-sekat itu hilang dan saya merasa nyaman dengan semua teman-teman termasuk dengan jenengan.
Apalagi Jenengan dengan segala pengertiannya bersedia ketika koordinasi usai, mengantarkan ke wisma saya terlebih dahulu. Dan itu berlangsung hampir setiap usai koordinasi. Tidak hanya itu saja Jenengan juga “bersedia” ketika dalam event-event DPU DT selalu jalan bereng.
Maturnuwun sanget atas segala kebaikannya. Semoga segala amal shalihnya Allah catat sebagai dalam buku amal kebaikan. Dan semoga ukhuwah ini akan selalu terjaga sampai akhir hayat di kandung badan. Klo istilah kerennya “Ukhuwah Till  The End”
Nasehat saya sebagai sesama saudara: Tetep istiqomah dijalan kebaikan, jangan pernah menyerah. Klo mau nikah jangan lupa kabari saya. Klo dapet proyek-proyek kebaikan jangan lupa SMS-saya. Klo lagi jatu cinta langsung ajak nikah aja gak usah pacaran. (hahahaha) piss!
Saya ingin menyampaikan Nasehat dari Imam Ali:

Ketika aku membutuhkan kekuatan,
Allah memberiku kesulitan
Allah tidak pernah memberi apa yang ku inginkan
Tapi memberi apa yang aku butuhkan…



Dalam kamar Wisma Zaid bin Tsabit,
11 Maret 2012
Anton


SITI MUAWANAH

Sejujurnya saya bingung harus bicara apa ketika ditanya perihal kesan dan pesan kepada seluruh teman-teman BesMan 2011. Mungkin disebabkan karena saking banyaknya momen-momen yang berkesan selama satu tahun bersama sehingga repot juga memilah-milahnya (Hiperbola.com). Khususnya kepada anti ukh Siti Muawanah. Kesan saya terhadap anti alhamdulillah baik-baik saja dan banyak sekali memberikan “cambuk” bagi saya. Jika saya ketemu dengan anti sebenarnya saya selalu terbawa “bersemangat” entah karena pembawaan anti yang selalu “bersemangat” dan terlihat selalu “banyak agenda” atau apa saya juga kurang paham. Apa lagi ketika anti tercatat sebagai seorang penulis cerpen yang karyanya sudah diterbitkan. Kemudian setahu saya anti juga tercatat diberikan amanah oleh teman-teman  FLP (Forum Lingkar Pena) Ngaliyan sebagai ketua membuat saya semakin kagum sekaligus iri. Dan mungkin banyak kegiatan-kegiatan anti yang lain yang saya tidak ketahui. Anti juga gemar bisnis, mulai dari memasarkan buku, catering, Nge-les-i dan bisnis pulsa yang selalu “ikhlas” dihutangi saya walau saya terkadang “kelamaan” membayarnya dan sampai tulisan ini dibuatpun beberapa jam yang lalu anti masih “rela” transfer pulsa (subhanalloh banget bisnisnya, sepertinya anti layak mendapatkan nilai A kategori The Best Sevice for Customer). Mungkin factor ini yang menyebabkan saya terjerat  hutang yang berkepanjangan.. hehe piss. ^_^. Semoga saja nanti saya dapet THR (garing.com). Kesan saya dari semua itu terhadap anti bahwa anti sangat “sesuatu” sekali. Dan sempat dalam batin saya berkata “wah-wah ternyata saya dikelilingi oleh orang-orang hebat”. Dahulu ketika latsar di Bandung saya pernah ditanya oleh seorang akhwat perihal (jika tidak salah) kegiatan latsar (saya lupa dia menanyakan tentang apa). Pada waktu itu merupakan detik-detik kita (rombongan Semarang) ingin kembali ke Semarang. Akhirnya dengan “lugu” nya saya kembali bertanya ke beliau “Mbaknya Panitia ya??? lalu si Akhwat itu sepertinya “keget” (haa gubrak!). Dan ternyata akhwat itu adalah salah satu peserta BesMan Semarang. Apakah cerita saya benar dan apakah akhwat itu anti-kah? Klo iya saya minta afwan seafwan-afwannya (hahaha), klo tidak, mungkin itu hanya halusinasi saya saja.
Last but not least anti sedikit banyaknya telah menjadi salah satu orang yang menginspirasi saya agar selalu “tangguh” dalam menjalankan aktivitas. Jazakumullah Khairan Katsiran atas segalanya. Pesan saya kepada anti: tetep istiqomah dijalan dakwah, jaga kesehatan dan olahraga yang teratur melihat ati ketoke aktivis banget, Reach Your Dream To Be A Great Writter! Write and Spread Up!
Itu yang bisa saya sampaikan, Afwan, saya belum bisa mengenal anti dan seluruh akhwat BesMan lebih jauh karena pertemuan kita hanya saat koordinasi dan event-event saja. Sementara ini saya belum mendapatkan “catatan hitam” anti karena keterbatasan pengetahuan saya. Jika tulisan ini kurang berkenan mohon diluruskan.
Dalam kamar Wisma Zaid bin Tsabit,
10 Maret 2012
Anton


Dewi Srikurniawati


Apa ya?

Walaupun nJenengan dari UNDIP, saya benar-benar tidak kenal nJenengan sebelumnya. Dan perlu waktu untuk mengenal “akhwat-akhwat BesMan” termasuk nJenengan didalamnya.
Pada waktu itu ketika di Perjalanan ke Semarang sehabis LatSar  dari Bandung saya sempat berbincang-bincang seputar organisasi kampus khususnya tentang Rohis. Ya, berbincang-bincang seputar Tekad III dan perihal ketua Rohis fakultas-fakultas. Waktu itu sempat saya mengungkapkan pernyataan dan pertanyaan kepada nJenengan “denger-denger ketua Rohis PSIK akhwat terus ya? Siapa sih yang gantiin mbak Umi Hani? nJenengan akhirnya “ketawa-ketawa gimana gtu” pada waktu itu saya juga tidak tahu klo nJenengan itu ketua rohis PSIK. Dan saya baru tahu ketika nJenengan sambil ketawa bilang “Ketua Rohisnya saya akh!”. Tiba-tiba saya sedikit terkejut ternyata sampeyan ketua rohisnya hmmm mantap juga yah. Untungnya saya ndak komen banyak-banyak seputar rohis PSIK.
Kemudian kejadian luarbiasa yang pernah saya alami adalah ketika kebetulan berkomunikasi via hape dengan nJenengan (SMS-an). Saya suka dibuat pusing dengan bahasa-bahasa “planet” nJenengan. Sepertinya nJenengan mantan sinden sejati ya? ajarin mocopat-an dong…
Tapi walau bagaimanapun saya melihat bahwa nJenengan adalah “aktivis sejati”. Artikel nJenengan yang  (klo saya tidak salah) “Analisis mengenai futurnya Spiderman” cukup membuat saya “geleng-geleng” aya-aya wae nih orang. Tapi mantep juga ketika dibaca isinya penuh makna. Saya juga salut dengan “ketangguhan” nJenengan, walaupun nJenengan banyak tugas praktek tapi “luar biasa” masih bisa ikut koordinasi rutin lumayan rajin. Setidaknya nJenengan udah menginspirasi saya arti sebuah amanah. Dan nJenengan juga sangat baik hati meminjamkan motor kepada saya ketika pada suatu ketika saya sedang membutuhkannya. Jazakalloh ukhtii. Nasehat saya kepada nJenengan: keep istiqomah ya dijalan dakwah, jaga kesehatan karena ketoke amanahnya buanyak bgt… yang pasti  ga ada  nJenengan koordinasi gak rame, nJenengan lumayan humoris juga. hehe
Afwan jika tulisan ini tidak berkenan. Mohon diluruskan. Tetep semangat dan jadilah lentera ditengah-tengah kegelapan. Dan semoga Ukhuwah Islamiah ini akan selalu terjaga hingga hembusan nafas ini terhenti. Oke Bu Kadep Kemuslimahan INSANI 2012? hehe

Dalam kamar Wisma Zaid bin Tsabit,
10 Maret 2012
Anton





ENNY PROBOWATI


Apa ya?

Saya pernah satu tim FGD (Focus Group Discussion) bersama Jenengan. Waktu itu temanya  klo tidak salah tentang “Lokalisasi PSK”. Kebetulan kita dapet yang pro. Sedangkan lawan kita merupakan orang-orang “sangar” semua dapet yang kontra. Lawan-lawan kita antara lain; Abu Hanafi Cs (saya agak lupa timnya siapa saja). Dalam batin saya “sepertinya kita akan dibantai sore ini!”.
Yang lucu pada waktu itu adalah terjadi ketidak jelasan sikap dari lawan. Salah satu dari Tim mereka secara percaya diri dan meyakinkan menolak lokalisasi PSK, tapi anenhya ketika penjelasan diakhir ia malah cendrung pro dengan Lokalisasi. (Lha Iki Piye hehehe???)
Akhirnya tidak jelas siapa yang menang dan siapa yang kalah dalam petermpuran sengit itu. Bertindak sebagai wasit waktu itu Pak Wahyu sepertinya “tidak tahan” dan segera menengahi dan langsung mengevaluasi hasil FGD itu. Dan ternyata ada kesamaan “pola pikir” antara saya dan Jenengan dalam menyelesaikan masalah lokalisasi PSK  (PSK lagi-PSK lagi. He)
Selain itu Jenengan juga sepertinya punya bakat sebagai marketer. Hal itu saya perhatikan ketika dalam acara penyampaian Bisnis Plan. Walaupun hingga detik ini Bisnis BesMan 2011 pupus ditengah jalan. hehehe
Dan yang saya tahu Jenengan juga merupakan Pembina PesMa y? boleh sharing bagaimana pengelolaannya di PesMa Jenengan? Sepertinya Pesma Jenengan sudah berjalan dengan kondusif. Saya tahu karena dulu ketika Jenguk Jenengan dan Eny waktu kecelakaan.
Nasehat saya simple aja. Mungkin Jenengan juga pernah mendapatkan materi ESQ di UDINUS tentang filosofi Pohon Tebu. Pohon tebu yang berkualitas dan akarnya kokoh menghujam ke tanah ternyata hidup dipermukaan tanah yang sedikit airnya. Dengan segala keterbatasan itu Pohon tebu tersebut “mengoptimalkan” segala yang ada hingga menjadikannya pohon yang berkualitas. Sedangkan pohon tebu yang hidup di permukaan tanah yang banyak mengandung air cenderung rapuh karena akarnya yang menjalar. So setiap rintangan dan kesulitan yang kita hadapi sesungguhnya menjadikan kita lebih berkualitas. Semoga nasehat saya bermanfaat dan jika tidak berkenan mohon diluruskan.





Dalam kamar Wisma Zaid bin Tsabit,
11 Maret 2012
Anton





ULFA



Sejujurnya saya mulai kenal pasti nama-nama akhwat dan kenal wajahnya ketika dipertengahan tahun tergabung dalam BesMan termasuk yang namanya Ulfa. Saya sering tertukar antara Eny, Lasminah, dan Ulfa. Dan akhirnya fenomena itu tidak berlangsung terus menerus. Jika terus berlangsung, pasti “kebangentan banget” hehehe…
Jenengan sosoknya cukup pendiam. Saya banyak belajar dari sikap pendiam Jenengan. Kesan saya terhadap Jenengan baik-baik saja. Dan pengalaman yang berkesan adalah pada saat event santunan anak Yatim di Fatimah Az-zahra selesai, waktu itu teman-teman BesMan berboncengan di Motor tinggal Jenengan yang belum mendapat pasangan. Klo dibonecengin sama “ikhwan” itu tidak mungkin, sedangkan akhwatnya klo tidak salah sudah pas. Dan waktu itu untungnya ada motor DPU DT.
Usut punya usut Jenengan belum terbiasa naik motor tapi akhirnya “terpaksa/dipaksa” naik motor dari Rumah Pemilik Fatimah Az-Zahra sampai Ke rumah sakit (saya lupa nama rumah sakitnya) menjenguk Ukhti Siti yang sedang dirawat di RS. Dalam hati saya berkata “wah jahat bgt teman-teman, tapi subhanalloh banget akhirnya Jenengan mampu melewati rintangan itu semua. Hahaha
 Nasehat saya sebagai sesama saudara : tetep istiqomah dijalan dakwah, jangan pernah menyerah, klo ada proyek-proyek kebaikan jangan lupa kabari saya ya.. tetep bersemangat menunut ilmu. Saya teringat nasehat Imam syafii:

Jika seorang pemuda tidak memanfaatkan masa mudanya untuk mencari ilmu maka ucapkanlah takbir empat kali…

Afwan klo tulisan ini tidak berkenan dan mohon diluruskan.



Dalam kamar Wisma Zaid bin Tsabit,
11 Maret 2012
Anton












LASMINAH


Saya kira Jenengan orang Jawa, eh ternyata Jenengan dari Lampung satu daerah kelompok musik aliran Metal (melayu total) yang kini wis bubar gara-gara kejebak narkoba, Kangen Band.
            Jika ditanya kesan saya bingung karena bisa di bilang saya mungkin paling jarang berkomunikasi dengan akhwat-akhwat BesMan termasuk Jenengan. Yang paling berkesan adalah ketika koordinasi Jenengan pernah mengenakan Jaket “Muslim Negarawan” dalam hati saya berkata “wah iki orang Progresif Revolusioner kayaknya” apa mungkin sebelum koordinasi habis orasi dulu?? Hehe
            Sekilas saya melihat bahwa Jenengan adalah orang yang bersemangat dan karena selalu terlihat bersemangat itulah sedikit banyaknya “aura-aura” bersemangat itu “nyrempet” ke saya. Sehingga saya terbawa-bawa bersemangat. Jazakalloh ukhtiii.
            Mungkin Nasehat saya, sekali-kali Jenengan belajar naek motor. Saya belum pernah lihat Jenengan naek motor barang sekali. Siapa tahu seperti Ukh Ulfa yang udah bisa naek motor. Hehe
             Didalam lembar terakhir novel KCB (Ketika Cinta Bertasbih) Kang Abik memberikan motivasi tentang kisah anak singa yang bermental kambing gara-gara sehari-hari bermain dengan komunitas kambing. Dalam kisah tersebut intinya jika kita sebagai manusia sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, mungkin kita sendiri belum mengetahuinya. Tapi Karena lingkungan kita mayoritas bermental kambing akhirnya kita terbawa-bawa bermental kambing so mari kita pecahkan karang! Klo istilah Pak Abu Izzuddin adalah from zero to hero.
           


Dalam kamar Wisma Zaid bin Tsabit,
11 Maret 2012
Anton