Senin, Oktober 14, 2013

Al-quran Merupakan Taman Orang Beriman, Inspirasi Pertama, dan Kunci Kemenangan


Mushola Al-Huda masih berdiri tegak diantara rumah warga lainnya. Atapnya  tinggi menjulang dengan dinding-dinding kuat buatan zaman Belanda. Bentuk jendelanya besar-besar berbilik, mirip bentuk jendela yang terdapat di bangunan Lawang Sewu.
“Ini bangunan zaman Londo Mas” kata salah seorang warga Banyumanik memberi keterangan beberapa waktu lalu. Akun pun mengangguk saja percaya.
Ya, Bangunan itu kini disulap jadi mushola dan difungsikan sebagai tempat ibadah. Sebagai pendatang baru, kami penghuni sekretariat KAMMI Daerah Semarang kerap menggunakannya untuk shalat berjamaah. Mushola itulah yang paling dekat jaraknya dari sekretariat. Adapun masjid jaraknya cukup jauh.
Saat itu pukul 16.00 WIB. Langit nampak mendung. Tetapi meksi cuaca mendung, udaranya terasa panas. Rintik-rintik gerimis satu demi satu dari langit turun menerpa kulit kami yang sejak siang tadi kepanasan. Dingin rasanya.
Ada rasa kekhawatiran pada sikap Akh Ekapala Suryana. Ia sejenak menatap tebalnya awan putih sambil mengajak teman-teman lainnya yang masih stand by di dalam sekretariat. “Ayo ke Mushola!”. Sebuah perintah yang sebetulnya sudah kita pahami bersama bahwa hari itu (24/7) adalah akan diselenggarakan Taskif Ramadhan KAMMI Daerah Semarang. Acara rutin yang baru terlaksana dua kali, Rabu minggu lalu dan hari ini (24/7).
Aku yang baru datang langsung di beri taplak meja dan bendera KAMMI. Taplak meja berwarna hitam dengan motif yang penuh misteri. Misteri bagiku karena aku sendiri tidak tahu motif apa itu. Nah klo bendera KAMMI tidak asing bagiku. Karena aku sangat mengenali lambangnya. Ada bumi, kepalan tangan, bunga mawar, dan gradasi hijau.
Aku berjalan beriringan dengan Akh Ekapala Suryana. “Ya Allah semoga tidak hujan”. Spontan akh Eka memanjatkan doa sambil berjalan. Sempat aku candai akh Eka dengan mengatakan “Looh Kok doanya minta jangan hujan akh? Siapa tahu aja ni hujan emang dibutuhkan di daerah lainnya. Allah Maha Tahu loooh…, hehe. Nah ini kesempatan bagiku untuk menceramahi Ekapala. Biasanya dia yang selalu jadi ustad. Nah sekarang giliran aku.
“Nte pandangannya jangan sempit Akh masak doanya kayak gitu. Terkadang menusia itu emang gak mengerti kehendak Allah”. Akh Eka hanya tersenyum sambil lalu saja. Akupun jadi “krik-krik” kayak jangkrik.
Kami sudah berada di mulut pintu ruangan. Hanya ada satu orang yang sedang khusuk membaca Al-quran. Ya, dia adalah Bang Bari Pratama. Sepertinya sejak ba’da Ashar dia sudah standby disitu.
Satu persatu para jomblo KAMMI Daerah Semarang memasuki ruangan dan berkumpul sejenak. Membicarakan apa saja yang bisa dijadikan bahan pembicaraan. Terlihat Akh Teguh dari Unnes, Akh Ekapala selaku penitia, Akh Dwi Permadi, dan sebagian masih bersiap-siap di sekretariat.
Tiba-Tiba Akh Udin nongol dari balik pintu berjalan bersama ustad Rusmanto. Awalnya aku tidak tahu klo disamping Udin adalah Ustad Rusmanto. Aku panggil saja Udin… “Cieee Kak Udinn…”. Tetapi pas aku perhatikan disamping Udin adalah Ustad Rusmanto. Aku jadi kikuk sedikit.
Langsung saja kami menyalami ustad Rusmanto yang baru saja tiba. Menunggu beberapa saat, akhirnya perserta akhwatpun satu persatu mulai berdatangan. Ada Ukh Hauli dan temannya enta siapa namanya, kemudian disusul dengan yang lainnya. Lalu, acara Taskifpun segera dimualai. Saya dipaksa jadi MC oleh Akh Eka.
Diawali dengan pembacaan bas malah dan tilawah quran oleh Akh Udin, Ustad Rusmanto-pun segera menyampaikan materi. Adapun materi yang disampaiakan sore itu adalah mengenai “Tarbiyah Syaksiyah Quraniyah 16 Langkah Membangun Kepribadian Qurani” karya Abdul Aziz Abdur rauf Al-hafidz Lc.
. “Setiap mukmin yang akrab dan berkepribadian qurani adalah orang-orang spesial dan memiliki energi positif untuk sekitarnya”. Ustad Rusmanto mengawali materi. “ Al-quran adalah taman bagi orang yang beriman, Al-quran adalah inspirasi pertama, bekal membina dan kunci kemenangan/kejayaan Islam.”
Pendahuluan yang menggugah, sekaligus mengajak kita semua untuk berintrospeksi diri sudahkah kita yang sejak kecil menganut agama Islam benar-benar dekat dengan Al-quran, sudahkan kita benar-benar mencintanya?.
“Alquran adalah Mukjizat, sejarah para sahabat telah menunjukkan banyak pada sahabat yang dahulu memusuhi Islam justru malah berbalik begitu mencintai Islam” Tegas Sang Ustad.
“Al-quran benar-benar telah menjadi inspirasi bagi para sahabat dan generasi-generasi setelahnya. Orang-orang yang dekat dengan Al-Quran telah menorehkan catatan emas menyingkap sebagian kecil Ilmu Allah, lihat Ibnu Sina, Ibnu Rusyd dan ulama-ulama baik sezaman maupun setelahnya. Mereka semua adalah penghafal Al-quran. Mereka dekat dengan Al-quran". Tambahnya.
“Imam Hasan Al-Banna seorang tokoh pergerakan Islam di Mesir adalah salah satu ulama yang dalam kesehariannya begitu akrab dengan Al-Quran. Karya-karya beliau sarat dengan pesan-pesan Al-Quran”. Sayid Qutub bahkan mengatakan “Hanya Al-quran yang benar-benar menjadi penghiburku di penjara”.
Sore itu Sang Ustad seakan ingin menunjukkan perjalanan para pecinta-pecinta Al-quran kepada kita bahwa al-quran merupakan sumber energi, sumber kekuatan yang memberikan petunjuk jalan. Sehingga seharusnya tidaklah menjadi aneh jika ada seseorang dituntut harus membacanya sehari minimal 1 Juz. Karena tuntutan tersebut bukanlah tuntutan yang mengada-ngada, tetapi berdasarkan perintah Rosulullah bahwa sebagai seorang Muslim setidaknya khatam satu kali dalam satu bulan.
Ya, Semoga kita semua menajdi hamba-hamba Allah yang senantiasa dekat dengan Al-quran dalam keadaan apapun dan dimanapun.

Tidak ada komentar: