Tulisan ini niatnya untuk propaganda dalam Pemilihan Raya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro. Namun sepertinya Tim Seukses (timses) dari pendukung Sudarsono-Erwan tidak menggunakannya sebagai salah satu amunisi dalam proses kampanye. Entah kenapa, saya tidak mengerti. Apa mungkin mereka menganggap bahwa tulisan ini tidak akan berdampak atau seperti apa?. Saya berusaha berbaik sangka bahwa mereka tidak menggunakannya disebabkan terlalu sibuknya aktivitas mereka. Berikut ini saya simpan sebagai catatan sejarah. Semoga di masa yang akan datang, catatan ini memiliki manfaat.
Pemilihan Raya (PEMIRA) 2013 Fakultas Ilmu Budaya
tinggal menghitung hari. Komisi Pemilihan Raya (KPR) FIB telah menetapkan bahwa
Tanggal 12 desember 2013 merupakan momentum pencoblosan Presiden dan Wakil
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM FIB) Periode 2013-2014.
Kali ini terdapat 2
pasangan calon yang akan bersaing memperebutkan suara mahasiswa FIB. Pasangan
pertama adalah duet “Sejarah-Sastra Indonesia”, yakni pasangan Dinar Fitra
Magishza (Sejarah 2011)-Hammam Anwaruddin (Sastra Indonesia 2011), dan Pasangan
kedua duet “Sastra Inggris-Ilmu
Perpustakaan”, yakni Sudarsono (mahasiswa Sastra Inggris 2011)-Ewan Setyo Budi
(Mahasiswa Ilmu Perpustakaan 2011).
Sebelumnya (2/12)
masing-masing calon telah mengambil nomer peserta Pemira. Pasangan Dinar-Hammam mendapat nomer
peserta #1, sedangkan pasangan
Sudarsono-Erwan mendapat nomer peserta #2.
KPR FIB telah
menetapkan bahwa sejak tanggal 3-9 Desember 2013 merupakan masa kampanye
terbuka. Dan sampai hari ini (4/12) masing-masing calon peserta sedang
melakukan proses kampanye baik langsung (face to face) maupun via Sosial Media
(Sosmed). Adapun kampanye dialogis di jadwalkan pada tanggal 9 Desember 2013.
Dalam kurun waktu 4
tahun terakhir Presiden BEM FIB secara berturut-turut masih didominasi oleh mahasiswa
Sastra Inggris. Presiden BEM FIB tahun 2009 dipimpin oleh Adi Kurnia (Sastra
Inggris 2005), Presiden BEM FIB 2010 di pimpin oleh Aan Setyawan (Sastra
Inggris 2007), Presiden BEM FIB 2011 di pimpin oleh duet “Sastra Inggris-Ilmu
Perpustakaan”, Febri Taufiqurrahman-Pradipta (Sastra Inggris 2008). Adapun
kepemimpinan di tahun 2012, posisi Presiden FIB mulai bergeser dengan
ditetapkannya secara aklamasi duet “Sejarah-Sastra Inggris”, Etha Farida-Maharani
(Mahasiswa Sejarah 2009) sebagai calon tunggal pada tahun 2012, kemudian duet “Sastra
Indonesia-Sastra Indonesia”, Wulung-Mirza (mahasiswa Sastra Indonesia 2010)
yang memenangan Pemira FIB tahun 2013 melawan duet “Ilmu Perpustakaan-
Sejarah”, Fauziah-Ade.
Satu minggu lagi pesta
demokrasi di kampus budaya ini akan dilangsungkan. Berdasarkan pola-pola di
masa lalu memang duet “Sastra Inggris-Ilmu Perpustakaan” masih mendominasi.
Mari kita menjadi saksi di FIB. (Kang Bejo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar