Minggu, Juli 12, 2015

Ketika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Edisi 2 #Mengeksplore Kegalauan


Siapa yang tidak bahagia ketika  berada bersama orang yang dicintai. Panas, hujan, dingin, bukanlah menjadi persoalan selama selalu bersamanya. Hati selalu berbunga-bunga, penuh energi, gairah, dan harap-harap cemas. Satu hari bahkan satu menit saja tidak berjumpa seperti kehilangan serpihan hati yang hilang. Serasa ada yang menekan diulu hati, hidup jadi tidak seimbang, melemahkan urat-urat syaraf hingga kurang bersemangat ketika bicara, kurang optimal dalam berkarya, hiruk-pikuk menjadi tidak menarik lagi, menyeret kepada sendirian seraya mencari-cari dimanakah sang pujaan hati? Itu saja. 

Bak embun turun dari langit, kehadirannya tiba-tiba begitu saja merubah suasana hati. Menyejukkan, menyembuhkan, membangkitkan, menginspirasi, dan menggantikan kesedihan menjadi kebahagiaan. Mungkin sudah ribuan kali dalam doa memohon agar ia selalu tetap di sini bersamaku. Jiwa yang merasa paling berhak untuk menjaganya agar tidak hilang, karena kehilangannya begitu sakit bagiku.

Tidak ada yang tahu dan mengerti bagaimana Aku terluka dalam bingkaian senyuman. Mungkin wajah ini bisa saja berdusta saat namanya disebut-sebut dalam canda. Dalam keramaian Aku mampu memainkan peran sebaliknya. Dalam alam kenyataan Aku mampu menjadi ahli sandiwara. Saat Aku sedang marah sekalipun aku sanggup tersenyum dan tertawa betapapun hatiku hangus terbakar. Itu semua hanyalah penampakkan luar yang penuh topeng. Kesedihan tetaplah menjadi kesedihan, kebahagiaan tetaplah menjadi kebahagiaan. Itulah perasaan. 

Saat jauh darinya saja. Jiwaku seakan berlari mencari-carinya, menahannya seraya berkata “jangan kemana-mana, di sini saja bersamaku”. Apalagi kehilangannya. Bagaikan balita yang kehilangan seorang ibu disisinya, ia mencari apakah sang ibu berada dikanan ataukah di kirinya, dengan penuh luapan emosi ia menangis dengan harapan sang ibu mendengar jeritan hatinya. Begitu terus-menerus jiwa tergantung oleh perasaan cinta kepadanya. Berubah-ubah dalam sekejap. Sedih, bahagia, haru, hadir dalam tiap waktu. 

Parung, 12 Juli 2015
Bersambung....

Tidak ada komentar: