Minggu, September 20, 2015

Ujian Kesabaran 1

Aku pandangi hamparan sawah setiap pagi ke arah Barat. Ada daya tarik sendiri saat Aku memandangnya. Bayangan wajah-wajah orang yang Ku cintai selalu muncul di atas hamparan sawah itu. Ada harapan Aku ingin kembali dari “Pelarian” ini. Rasa bersalah selalu menghampiri benakku saat Aku menghitung jarak. Dan kini aku harus berhadapan dengan pilihan hidup yang dilematis.


Tuhan...
Aku tidak tahu tentang masa depan. Dan aku tidak mungkin pula kembali ke masa lalu. Aku merasa bahwa jalan yang aku pilih ini yang terbaik menurut pertimbanganku. Dan aku khawatir saat itu tidak menyertakan Mu dalam mengambil keputusan.

Tuhan...
Aku selalu merasa bersalah kepada mereka yang Ku cintai. Betapa aku tidak mampu memahami perasaan mereka saat Aku memutuskan berada di sini. Aku mengorbankan banyak perasaan lantaran menutupi kelemahanku ini.

Tuhan...
Aku khawatir telah durhaka kepada mereka yang Ku cintai lantaran sikapku yang seperti ini. Hatiku sebenarnya terus-menerus menangis saat mengingat wajah mereka. Tapi tidak mungkin diriku membiarkan terus-menerus terbawa perasaan ini.

Tuhan...
Bagaimanapun keadaanya Engkau telah menganugrahkan mereka kepadaku. Aku yakin suatu saat ketika tiba waktunya Engkau akan menampakkan jawaban seluruh pertanyaanku. Mungkin Engkau memintaku untuk sedikit bersabar. Engkau sedang menguji kesabaranku.

Magelang, 10 September 2015

Tidak ada komentar: