Sabtu, Oktober 08, 2011

Kekuatan berbagi

Tak menduga saya akan mendapatkan materi mengenai “Kekuatan Berbagi” dalam sebuah pelatihan REZA (Relawan Zakat) yang diselenggarakan oleh Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid (DPU DT) Semarang. Pada awalnya sebagai panitia sekaligus peserta saya menduga seperti kebanyakan pelatihan biasa materinya tidak akan jauh-jauh mengenai seputar mekanisme perzakatan. Namun ternyata dugaan saya sedikit meleset. Materi-materinya tidak hanya mengenai mekanisme perzakatan, namun juga ada motivasi mengenai konsep bisnis.

Yang menjadi menarik ialah penyampaian motivasi mengenai konsep bisnis tidak dilakukan sebagaimana biasanya dengan serangkaian “atraksi-atraksi” dari sang motivator. Namun pemateri tersebut menyampaikan materi dengan cara Sharing. Dan saya memperhatikan para peserta terlihat fokus dan antusias ketika mendengarkan.
Bapak Agung dari IQRA manajement “berbagi” pengalaman kepada seluruh peserta serta menerangkan tentang konsep bisnis yang dibangun oleh IQRA. Ia menerangkan yang intinya kurang lebih sbb:

“konsep bisnis yang di bangun oleh IQRA ialah berbagi/menolong. Mungkin selama ini dalam berbisnis kebanyakan kita selalu terdoktrinasi oleh prinsip ekonomi liberal yakni dengan modal sekecil-kecilnya untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya. Mungkin karena motif inilah walaupun dari aspek kebutuhan, masyarakat banyak membutuhkan barang/jasa kita. Tapi kita sering melupakan bahwasanya yang namanya manusia juga memiliki penilaian. Kita sering melupakan aspek berbagi/tolong menolong. Kita hanya memikirkan keuntungan dan keuntungan yang didapat. Mungkin karena orientasi bisnis inilah yang menyebabkan mandegnya usaha kita. “

Sambil beliau mengkisahkan kasus pengusaha warung makan dan pengusaha jasa penyewaan mobil dimana kedua pengusaha tersebut dalam keadaan mandeg atau sepi pelanggan. Dan setelah ditelusuri ternyata penyebabnya ialah orientasi bisnis yang dibangun kedua pengusaha tersebut terlalu berambisi mengambil keuntungan yang besar. Sehingga walaupun masyarakat banyak membutuhkan produk/jasa mereka, tetapi usaha mereka selalu sepi pelanggan. Dan ketika pemateri memberi usulan kepada kedua pengusaha tersebut agar orientasi bisnisnya di geser tidak hanya berorientasi mengambil keuntungan yang besar saja namun memasukkan aspek berbagi/menolong, alhamdulillah berselang beberapa hari kemudian kedua pengusaha tersebut selalu penuh pelanggan setiap harinya walaupun dari sisi keuntungan tidak mengambil terlalu besar. Dan banyak kisah-kisah inspiratif lainnya yang disampaikan oleh Bapak Agung yang tidak mungkin saya sampaikan dalam tulisan pendek ini.

Kemudian Bapak Agung walaupun tanpa slide ia memberikan kiat-kiat IQRA dalam membangun bisnis baik ditujukan kepada personal peserta maupun kepada instansi yang memang focus dalam usahanya. Seperti yang berhasil saya catat dalam pelatihan tersebut Ia memberi saran bahwa untuk membangun bisnis ada beberapa hal yang perlu di perhatikan antara lain:

• Tanamkan Mindset untuk selalu berbagi/menolong orang lain. Berbagi apapun yang sekiranya bisa membuat orang lain terbantu karena adanya kita. Berbagi tidak selamanya berbentuk materi (uang), berbagi bisa dengan pikiran dan tenaga.
• Hindari pikiran-pikiran negatif jika ingin memulai/ menjalankan usaha apalagi usaha-usaha yang kita dilakukan dilakukan dengan cara yang baik. Jalani saja terlebih dahulu karena kita tidak akan pernah tahu usaha kita berhasil atau gagal selama kita belum mencobanya.
• Pancarkan selalu energi-energi positif (kebaikan) kepada semua orang yang kita temui. Karena insya Alloh energy-energi yang kita pancarkan tersebut akan berbalik kepada kita.
• Belajarlah dari setiap kelemahan-kelemahan yang kita miliki. Keterbatasan ataupun kelemahan-kelemahan diri akan semakin membuat kita kuat dan akan lebih mempercepat kedewasaan kita.

(Wisma M.U, 10/07/2011)

Tidak ada komentar: