Minggu, Desember 18, 2011

Tingkatkan nilai tambahmu


Manusia adalah makhluk yang “diistimewakan” dengan makhluk-makhluk lainnya. Ia istimewa karena hidupnya di bekali perangkat yang amat luar biasa yakni akal pikiran. Perangkat ini hanya dimiliki manusia dan tidak dimiliki oleh makhluk lain. Sehingga tugas-tugas yang diembannya dan tanggung jawabpun lebih berat dibandingkan makhluk yang lain. “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (Q.S Al-Baqarah: 30). Nah manusia merupakan makhluk yang “diistimewakan” karena diberikan kewenangan untuk menjadi pemimpin dimuka bumi. Sehingga sebagai pemimpin, ia diberikan mandat untuk memanage alam.

Perangkat yang Allah anugrahkan kepada manusia, seharusnya menjadikannya lebih berharga dibanding makhluk yang lainya karena Allah telah memberikan “modal awal” yang amat berharga. Sehingga “modal awal” ini harus di tingkatkan, harus dikembangkan, harus manfaatkan untuk kemaslahatan umat. ”Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (Al-Jatsiyah: 13).”

Banyak sekali ayat-ayat Alquran yang menyuruh manusia untuk menggunakan akal dan pikirannya dan ayat yang saya kutip diatas hanyalah salah satu dari sekian banyak ayat-ayat yang memrintahkan manusia untuk senantiasa menggunakan akal pikirannya. Bekal akal pikiran yang luarbiasa itu sejatinya memberikan kemanfaatan yang besar pula sebagaimana Rosulullah bersabda : “ Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain”.

Tepat apa yang di sampaikan Rosulullah dengan melihat fenomena kekinian saja kita seharusnya semakin yakin kebenaran sabda ini. Saya mengambil analogi sebuah benda elektronik dimana benda yang paling mahal biasanya yang memiliki banyak fungsi (multi fungtion).

Menuntut ilmu atau khususnya kuliah di sebuah universitas merupakan proses meningkatkan nilai tambah dalam diri seseorang. Dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, dari awalnya yang tidak bisa berbicara didepan umum menjadi mahir berbicara, dari tidak pandai berorganisasi setelah kuliah menjadi pandai dan semakin pandai. Fase-fase yang kita jalani merupakan proses untuk selalu meningkatkan nilai tambah kita. Bahkan Islampun menganjurkan kepada manusia agar selalu dan terus menerus meningkatkan nilai tambahnya sampai akhir hayat. Sebagaimana banyak sabda-sabda Rosulullah mengenai urgensi meningkatkan nilai tambah “tuntutah ilmu dari buayan sampai liang lahat”, tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”, menuntut ilmu hukumnya wajib bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan,” dll

Kemudian setelah perintah menuntut ilmu, manusia juga diberi perintah untuk mengamalkannya sebagaimana sabda Rosulullah tersebut diatas. Konsep ilmu dalam Islam memiliki dimensi iman dan amal. Iman, jika ilmu yang ia peroleh senantiasa semakin meningkatkan kemimanan kepada Allah. Dan amal, semakin luas Ilmu seseorang sejatinya memiliki amal yang besar pula atau memiliki kemanfaatan yang besar pula untuk kemaslahatan umat.

Tidak ada komentar: